5 Fakta Potensi Gempa M8,7 di Jakarta
Minggu 23 Januari 2022 12:50 WIB
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memberi peringatan mengenai potensi terjadinya gempa megathrust berkekuatan M 8,7 di Selat Sunda. Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan hasil pemodelan mengenai wilayah yang akan terdampak.
Baca Juga: Sejarah Tsunami dan Gempa di Selat Sunda
Berikut fakta-fakta dari perinatan tersebut:
1. Diguncang Gempa Destruktif
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam Polemik MNC Trijaya FM bertajuk “Waspada Gempa Megathrust dan Bencana Hitrometrologi” secara daring menjelaskan bahwa efek gempa tersebut akan menyebabkan guncangan destruktif atau merusak.
2. Tsunami Bisa Sampai 20 Meter
Kemudian untuk modelling tsunami, menurut Daryono, sangat bisa hasil modelling tsunami ini dijadikan acuan karena sudah dimitigasi oleh para ahli dan metodenya pun telah disepakati. Dalam pemodelan tsunami, Selat Sunda, Jabar, Bandar Lampung, bisa mencapai 15-20m, lalu bisa menyusut ke Selat Sunda memutar sampai ke utara Jakarta, tapi hanya 1,5m saja.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,9 Mengguncang Aceh
3. Mencari Daerah Aman dari Tsunami
Selain itu, sambung dia, BMKG juga membuat pemodelan landakan, sehingga bisa tahu daerah pesisir itu akan terlandak, tingginya berapa dan mana saja daerah yang aman.
4. Sudah Risiko
Daryono menegaskan, karena bangsa Indonesia ditakdirkan untuk hidup di atas batas lempengan, maka itu menjadi risiko yang harus dihadapi. Sehingga, Indonesia harus bisa bertahan menyelesaikan masalah ini. Bukan hanya upaya-upaya yang harus dilakukan, tapi pemerintah juga terus mendukung dengan dipasangnya alat mitigasi yang lengkap di Selat Sunda.
5. Edukasi Harus Digalakan
Daryono menambahkan BMKG juga terus mengedukasi masyarakat dan stakeholder supaya punya respons dan dapat mengurangi risiko. Pihaknya selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa memang proses alam yang membahayakan ada, tapi masyarakat harus paham cara selamatnya.
Selengkapnya simak dalam infografis di atas ya!
Lihat Juga: Gempa Magnitudo 7,5 Guncang Larantuka NTT
Baca Juga: Sejarah Tsunami dan Gempa di Selat Sunda
Berikut fakta-fakta dari perinatan tersebut:
1. Diguncang Gempa Destruktif
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam Polemik MNC Trijaya FM bertajuk “Waspada Gempa Megathrust dan Bencana Hitrometrologi” secara daring menjelaskan bahwa efek gempa tersebut akan menyebabkan guncangan destruktif atau merusak.
2. Tsunami Bisa Sampai 20 Meter
Kemudian untuk modelling tsunami, menurut Daryono, sangat bisa hasil modelling tsunami ini dijadikan acuan karena sudah dimitigasi oleh para ahli dan metodenya pun telah disepakati. Dalam pemodelan tsunami, Selat Sunda, Jabar, Bandar Lampung, bisa mencapai 15-20m, lalu bisa menyusut ke Selat Sunda memutar sampai ke utara Jakarta, tapi hanya 1,5m saja.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,9 Mengguncang Aceh
3. Mencari Daerah Aman dari Tsunami
Selain itu, sambung dia, BMKG juga membuat pemodelan landakan, sehingga bisa tahu daerah pesisir itu akan terlandak, tingginya berapa dan mana saja daerah yang aman.
4. Sudah Risiko
Daryono menegaskan, karena bangsa Indonesia ditakdirkan untuk hidup di atas batas lempengan, maka itu menjadi risiko yang harus dihadapi. Sehingga, Indonesia harus bisa bertahan menyelesaikan masalah ini. Bukan hanya upaya-upaya yang harus dilakukan, tapi pemerintah juga terus mendukung dengan dipasangnya alat mitigasi yang lengkap di Selat Sunda.
5. Edukasi Harus Digalakan
Daryono menambahkan BMKG juga terus mengedukasi masyarakat dan stakeholder supaya punya respons dan dapat mengurangi risiko. Pihaknya selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa memang proses alam yang membahayakan ada, tapi masyarakat harus paham cara selamatnya.
Selengkapnya simak dalam infografis di atas ya!
Lihat Juga: Gempa Magnitudo 7,5 Guncang Larantuka NTT