6 Ciri-Ciri Lowongan Kerja Bodong
Kamis 17 Maret 2022 09:41 WIB
Ciri-ciri lowongan kerja bodong wajib diketahui. Hal ini dikarenakan, bisa merugikan para pencari kerja.
Di mana, ada oknum-oknum yang sengaja menjebak para pencari kerja dengan menyebarkan lowongan kerja bodong. Lantas, apa ciri-ciri lowongan kerja bodong?
“Kasus penipuan sangat beragam sekarang. Salah satunya penipuan lowongan kerja yang telah memakan banyak korban. Pelamar diiming-iming gaji tinggi dan jabatan yang menggiurkan,” tulis Kementerian Ketenagakerjaan, dikutip Rabu (16/3/2022).
1. Menggunakan e-mail dan website gratisan yang memiliki kemiripan domain perusahaan terkait.
2. Media penyebaran via SMS, dengan respons cepat dan buru-buru untuk mengajak interview.
3. Melakukan telepon langsung dan menyampaikan jika telah mengirimkan balasan dan minta untuk segera ditindaklanjuti.
4. Menawarkan gaji tinggi, padahal level yang ditawarkan hanya sebagai staf biasa.
5. Mencantumkan foto karyawan atau segala yang terkait dengan perusahaan untuk meyakinkan korbannya.
6. Meminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.
Di mana, ada oknum-oknum yang sengaja menjebak para pencari kerja dengan menyebarkan lowongan kerja bodong. Lantas, apa ciri-ciri lowongan kerja bodong?
BACA JUGA: 10 Negara dengan Lowongan Kerja Terbanyak
Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), ada enam ciri-ciri lowongan kerja bodong. Mulai dari menggunakan e-mail dan website gratisan, hingga meminta untuk mengirimkan sejumlah uang.“Kasus penipuan sangat beragam sekarang. Salah satunya penipuan lowongan kerja yang telah memakan banyak korban. Pelamar diiming-iming gaji tinggi dan jabatan yang menggiurkan,” tulis Kementerian Ketenagakerjaan, dikutip Rabu (16/3/2022).
BACA JUGA: Lowongan Kerja Paling Banyak Dicari di 2022
Berikut ciri-ciri lowongan kerja bodong:1. Menggunakan e-mail dan website gratisan yang memiliki kemiripan domain perusahaan terkait.
2. Media penyebaran via SMS, dengan respons cepat dan buru-buru untuk mengajak interview.
3. Melakukan telepon langsung dan menyampaikan jika telah mengirimkan balasan dan minta untuk segera ditindaklanjuti.
4. Menawarkan gaji tinggi, padahal level yang ditawarkan hanya sebagai staf biasa.
5. Mencantumkan foto karyawan atau segala yang terkait dengan perusahaan untuk meyakinkan korbannya.
6. Meminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.
