Gereja Unifikasi di Jepang Ikut Terseret Kasus Shinzo Abe
Jum'at 15 Juli 2022 08:34 WIB
Pembunuhan mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe pekan lalu memunculkan sorotan terhadap kelompok keagamaan Gereja Unifikasi. Pasalnya, Tetsuya Yamagami, tersangka penembak Abe mengaku bahwa aksinya dilakukan karena keterkaitan Abe dengan gereja tersebut.
Baca Juga: Motif Tetsuya Yamagami Menembak Shinzo Abe
Menurut laporan media Jepang, Yamagami, (41), mengatakan kepada polisi bahwa ibunya mengalami masalah finansial setelah ditekan untuk menyumbangkan sejumlah besar uang kepada Gereja Unifikasi, dimana dia menjadi anggotanya. Abe diketahui memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi.
Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia usai Ditembak
Berikut beberapa fakta terkait Gereja Unifikasi, kelompok keagamaan yang terkait dengan penembakan Shinzo Abe, sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber:
1. Didirikan di Korea Selatan
Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, seorang yang menyatakan dirinya sebagai “penyelamat” dan anti-komunis. Kelompok keagamaan ini mendapatkan perhatian media global karena pernikahan massalnya di mana Gereja itu menikahi ribuan pasangan sekaligus.
Baca Juga: 3 Pakaian Tradisional Khas Sri Lanka
2. Miliki 10 juta anggota di seluruh dunia
Gereja Unifikasi dilaporkan memiliki 600.000 anggota di Jepang dan setidaknya 10 juta di seluruh dunia.
3. Jalin hubungan dekat dengan Keluarga Abe
Menurut publikasi dari Gereja Unifikasi, Sun Myung Moon, yang fasih berbahasa Jepang, meluncurkan kelompok anti-komunis Federasi Internasional untuk Kemenangan Atas Komunisme, di Jepang pada akhir 1960-an.
Baca Juga: 5 Pesepakbola Jebolan Piala AFF U-19 Layak Main di Timnas Senior
4. Bayar politisi dan selebriti untuk dapatkan pengaruh
Diwartakan Washington Post, sepanjang sejarahnya, Moon dan Gereja Unifikasi serta afiliasinya telah membayar mahal untuk menarik para pemimpin politik dunia, selebriti, dan pemuka agama lain untuk berbicara di konferensi.
5. Jadikan Jepang “mesin uang”
Menurut beberapa penelitian gereja oleh para sarjana akademis dan penyelidik pemerintah, selama lebih dari enam dekade, Gereja Unifikasi dan berbagai afiliasinya mengandalkan Jepang sebagai pusat laba yang membantu mensubsidi operasi mereka di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Selengkapnya simak infografis okezone ya!
Lihat Juga: 5 Rahasia The Doctor Valentino Rossi
Baca Juga: Motif Tetsuya Yamagami Menembak Shinzo Abe
Menurut laporan media Jepang, Yamagami, (41), mengatakan kepada polisi bahwa ibunya mengalami masalah finansial setelah ditekan untuk menyumbangkan sejumlah besar uang kepada Gereja Unifikasi, dimana dia menjadi anggotanya. Abe diketahui memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi.
Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia usai Ditembak
Berikut beberapa fakta terkait Gereja Unifikasi, kelompok keagamaan yang terkait dengan penembakan Shinzo Abe, sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber:
1. Didirikan di Korea Selatan
Gereja Unifikasi didirikan di Korea Selatan pada 1954 oleh Sun Myung Moon, seorang yang menyatakan dirinya sebagai “penyelamat” dan anti-komunis. Kelompok keagamaan ini mendapatkan perhatian media global karena pernikahan massalnya di mana Gereja itu menikahi ribuan pasangan sekaligus.
Baca Juga: 3 Pakaian Tradisional Khas Sri Lanka
2. Miliki 10 juta anggota di seluruh dunia
Gereja Unifikasi dilaporkan memiliki 600.000 anggota di Jepang dan setidaknya 10 juta di seluruh dunia.
3. Jalin hubungan dekat dengan Keluarga Abe
Menurut publikasi dari Gereja Unifikasi, Sun Myung Moon, yang fasih berbahasa Jepang, meluncurkan kelompok anti-komunis Federasi Internasional untuk Kemenangan Atas Komunisme, di Jepang pada akhir 1960-an.
Baca Juga: 5 Pesepakbola Jebolan Piala AFF U-19 Layak Main di Timnas Senior
4. Bayar politisi dan selebriti untuk dapatkan pengaruh
Diwartakan Washington Post, sepanjang sejarahnya, Moon dan Gereja Unifikasi serta afiliasinya telah membayar mahal untuk menarik para pemimpin politik dunia, selebriti, dan pemuka agama lain untuk berbicara di konferensi.
5. Jadikan Jepang “mesin uang”
Menurut beberapa penelitian gereja oleh para sarjana akademis dan penyelidik pemerintah, selama lebih dari enam dekade, Gereja Unifikasi dan berbagai afiliasinya mengandalkan Jepang sebagai pusat laba yang membantu mensubsidi operasi mereka di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat.
Selengkapnya simak infografis okezone ya!
Lihat Juga: 5 Rahasia The Doctor Valentino Rossi