Rusia Putuskan Hengkang dari ISS
Kamis 28 Juli 2022 15:26 WIB
Rusia memutuskan hengkang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah tahun 2024. Negeri Beruang Merah berencana akan membangun pos orbitnya sendiri.
Dilansir dari ABC News, Kamis (28/7/2022), kabar yang mengejutkan itu, menimbulkan polemik mengenai masa depan ISS yamg berusia 24 tahun.
Bahkan, para ahli mengatakan akan sangat sulit, mungkin mimpi buruk, untuk tetap mengoperasikan ISS tanpa ada campur tangan Rusia.
Diketahui, ISS telah lama menjadi simbol kerja sama tim Internasional pasca perang dingin atas nama sains. Tetapi, sayangnya ini akan menjadi kerja sama terakhir antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pengumuman yang dikeluarkan Rusia itu, pastinya menimbulkan berbagai spekulasi, salah satunya adalah manuver Moskow untuk mendapatkan keringanan saksi Barat atas konflik di Ukraina.
Sebagai informasi, ISS ini dijalankan oleh beberapa negara, seperti Rusia, AS, Eropa, Jepang, dan juga Kanada.
Namun, Virts juga mengatakan bahwa Putin “telah melewati batas, dan kita perlu melepaskan diri dari mereka di ISS.”
John Logsdon, pendiri dan mantan direktur institut Universitas George Washington, mengatakan NASA memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan kepergian Rusia, mengingat ancaman yang datang dari Moskow.
Dilansir dari ABC News, Kamis (28/7/2022), kabar yang mengejutkan itu, menimbulkan polemik mengenai masa depan ISS yamg berusia 24 tahun.
Bahkan, para ahli mengatakan akan sangat sulit, mungkin mimpi buruk, untuk tetap mengoperasikan ISS tanpa ada campur tangan Rusia.
BACA JUGA: 4 Negara yang Sudah Berhasil ke Luar Angkasa
“Keputusan untuk meninggalkan ISS setelah tahun 2024 telah dibuat. Saya pikir pada saat itu, kita akan mulai membuat stasiun orbit sendiri," kata Yuri Borisov, Kepala Badan Antariksa Rusia.Diketahui, ISS telah lama menjadi simbol kerja sama tim Internasional pasca perang dingin atas nama sains. Tetapi, sayangnya ini akan menjadi kerja sama terakhir antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pengumuman yang dikeluarkan Rusia itu, pastinya menimbulkan berbagai spekulasi, salah satunya adalah manuver Moskow untuk mendapatkan keringanan saksi Barat atas konflik di Ukraina.
Sebagai informasi, ISS ini dijalankan oleh beberapa negara, seperti Rusia, AS, Eropa, Jepang, dan juga Kanada.
BACA JUGA: Tarif Piknik ke Luar Angkasa
Mantan astronot NASA, Terry Virts, yang menghabiskan enam bulan di stasiun luar angkasa pada 2014 dan 2015, mengatakan perginya Rusia akan menjadi "bencana".Namun, Virts juga mengatakan bahwa Putin “telah melewati batas, dan kita perlu melepaskan diri dari mereka di ISS.”
John Logsdon, pendiri dan mantan direktur institut Universitas George Washington, mengatakan NASA memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan kepergian Rusia, mengingat ancaman yang datang dari Moskow.