7 Kebiasaan Sepele yang Bisa Merusak Pendengaran

Penulis: Bayu Airlangga , Ilustrasi: Jurnalis
Senin 26 September 2022 13:49 WIB
SAMA seperti organ tubuh lainnya, telinga juga jadi bagian tubuh yang harus dijaga kesehatannya. Kesehatan telinga sangat esensial pada daya pendengaran setiap orang.
 
Baca Juga: 6 Fakta Unik Indonesia di Mata Dunia
 
Namun dalam kebanyakan kasus, banyak orang awam yang belum menyadari bahwa beberapa aktivitas sepele sebenarnya dapat merusak telinga dan pendengaran.
 
Apa saja kebiasaan yang umum dilakukan banyak orang, yang ternyata bisa merusak pendengaran kita? Melansir The Sun, Minggu (25/9/2022) berikut enam ulasan singkatnya, sebagaimana dijelaskan audiolog ahli telinga, Katie Ogden.
 
1. Pakai korek kuping dan ear candle: Katie menyebut kebiasaan mengorek kuping dengan Cotton Buds atau korek kuping bisa menyebabkan kotoran masuk lebih dalam ke dalam telinga dan membuatnya menumpuk lebih jauh di dalam saluran telinga. "Dalam kasus yang lebih serius, cotton bud juga dapat menyebabkan kerusakan pada struktur telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo, tuli, dan bahkan kelumpuhan wajah," kata Katie.
 
Baca Juga: 3 Cara Ampuh Mengatasi Bibir Kering
 
2. Ear candle: Selain cotton buds, tren lilin seperti ear candle dan hidrogen peroksida juga dapat membahayakan telinga. Penggunaan lilin atau wax untuk membersihkan kotoran, dapat membakar telinga dan bahkanbisa menyebabkan kehilangan pendengaran untuk sementara. Penggunaan hidrogen peroksida yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada kulit bagian dalam telinga. Bahkan parahnya dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan seperti radang telinga bagian dalam dan sakit telinga.
 
3. Pakai earphone: Benda yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Katie mengungkap, setiap tingkat suara di atas 85dB dapat berbahaya bagi telinga, terutama jika telinga terpapar dalam jangka waktu yang lama. Seseorang yang mendengarkan musik melalui headphone pada volume maksimum 100 hingga 110dB, dan melakukan ini untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang signifikan. "Disarankan untuk tidak mendengarkan dengan headphone selama lebih dari satu jam setiap kali dan memastikan istirahat 15 menit," kata Katie.
 
4. Merokok dan minum alcohol: Sekitar 70 persen perokok memiliki risiko lebih besar terkena gangguan pendengaran. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar, dalam jangka waktu yang lama juga bisa memicu terjadinya gangguan pendengaran, karena kerusakan pada korteks pendengaran pusat otak dapat terjadi.
 
5. Tubuh tidak aktif: Berolahraga itu penting agar darah tetap mengalir ke seluruh tubuh manusia, termasuk telinga. Dengan olahraga akan memiliki sirkulasi yang baik, membuat kadar oksigen tetap tinggi dan menjaga bagian dalam telinga tetap sehat, itulah sebabnya bila tubuh tidak aktif dapat merusak kesehatan telinga seseorang.
 
6. Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan tubuh masuk ke mode fight or flight. Katie menjelaskan bahwa saat sedang stres, tubuh akan diisi dengan adrenalin kemudian terjadi peningkatan tekanan pada saraf, aliran darah, dan panas tubuh yang bisa naik ke telinga. Stres bsia meningkatkan gejala tinnitus yang bisa sangat mengganggu bagi orang-orang yang mengalaminya.
 
7. Pakai pelindung telinga: Biasanya dipakai ketika berada di tempat yang bising, agar pendengaran bisa tetap nyaman meskipun berada di tempat yang bising, misalnya pekerja di bidang konstruksi, musik, di maskapai penerbangan, klub malam, mengemudi ambulans atau di kereta api, harus selalu sadar akan telinga mereka dan memakai perlindungan yang memadai. Bisa coba melacak pendengaran, Katie merekomendasikan untuk memeriksakan telinga, salah satunya dengan melakukan dengan tes online dengan hasil evaluasi hanya dalam tiga menit.