5 Negara Asia Ini Mendukung Israel

Penulis: Bayu Airlangga , Ilustrasi: Jurnalis
Minggu 05 November 2023 18:16 WIB
Banyak negara yang mengecam dan mengutuk perang yang terjadi antara Israel dan Hamas. Perang ini sudah menewaskan lebih dari 9.000 orang di Gaza dan puluhan ribu orang terluka.
 
Baca Juga: 4 Perbedaan Yahudi dan Israel
 
Berikut lima negara di Asia yang mendukung Israel dalam perang melawan Hamas dilansir berbagai sumber:
 
1. Filipina
 
Filipina dan Israel telah menandatangani perjanjian persahabatan sejak 26 Februari 1958. Bahkan dalam sejarahnya, Rodrigo Duterte mencatatkan sejarah sebagai presiden Filipina pertama yang pernah menginjakkan kaki di Israel. Namun kedua negara ini baru membuka kedutaan besar pada 1962.
 
2. Vietnam
 
Vietnam mengakui kedaulatan Israel sebagai negara sejak 1993 dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1994. Vietnam dan Israel memiliki kerjasama di bidang perdagangan, investasi, pertanian, sains, teknologi, dan pendidikan. Karena itu, hubungan kedua negara ini cukup berkembang baik. Namun Vietnam juga menjadi negara yang mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
 
Baca Juga: 5 Produk Israel yang Masih Ada di Indonesia
 
3. Singapura
 
Singapura mengakui kedaulatan Israel sebagai sebuah negara sejak 1969. Kemudian negara ini menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dimulai pada 1970. Singapura dan Israel memiliki kerjasama di bidang pertahanan, perdagangan, teknologi, dan pendidikan.
 
4. Thailand
 
Thailand menjadi salah satu negara yang mengawali pengakuan terhadap Israel, yakni pada 1954. Kedutaan besar dua negara ini mulai didirikan pada 1958. Hingga saat ini Thailand masih menjadi negara yang menjalin hubungan dekat dengan Israel. Thailand dan Israel juga telah merayakan peringatan ke-60 hubungan diplomatik mereka.
 
5. India
 
India menjadi negara pertama yang mengakui negara Israel pada 1950. Namun India juga menjadi negara yang menyukai perdamaian. India pun berusaha menjaga keseimbangan antara kedua pihak yang berkonflik, dan menyerukan solusi dua negara yang damai dan adil.