5 Komisaris BUMN yang Mundur Pilih Jadi Timses Capres

Penulis: Uci Alrasyid , Ilustrasi: Jurnalis
Minggu 21 Januari 2024 18:16 WIB
Abdee merupakan satu nama dari sejumlah Komisaris perseroan negara, yang memilih menjadi timses Capres-Cawapres pada pemilu tahun ini, daripada melanjutkan masa jabatan mereka sebagai bos BUMN.
 
Baca Juga: 4 Fakta Gaji Direksi dan Komisaris BUMN
 
Berikut Deretan Komisaris BUMN lainnya yang undur diri dan jadi timses politik:
 
Baca Juga: Tips Lolos Wawancara Kerja di BUMN dari Erick Thohir
 
1. Muhammad Arief Rosyid Hasan
Arief Rosyid resmi undur diri sebagai Komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI sejak November 2023 lalu. Hal ini setelah dia ditunjuk menjadi Komandan Pemilih Muda dalam TKN Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran
 
2. Eko Sulistyo
Eko mengundurkan diri sebagai komisaris PT PLN (Persero) pada Oktober tahun lalu. Langkah itu setelah dirinya ditunjuk menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
 
3. Budiman Sudjatmiko
Nama lain yang cabut dari bangku Komisaris BUMN adalah Budiman Sudjatmiko. Eks politikus PDI Perjuangan itu tak lagi menjabat sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) sejak November 2023.
 
Aksi tersebut diambil Budiman usai ditunjuk sebagai anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
 
4. Andi Gani Nena Wea
Pada Nomor 2023, Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP, Andi Gani Nena Wea, resmi mundur dari jabatannya. Andi Gani ingin fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
 
Pria yang menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu mundur setelah sembilan tahun menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan pelat merah di bidang konstruksi tersebut.
 
5. Anggawira
Komisaris BUMN lain yang mengundurkan diri adalah Anggawira. Dia sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Krakatau Pipe Industries (KPI).
 
Anggawira saat ini bergabung dalam Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), kelompok yang mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran.
 
Kementerian BUMN memang meminta Komisaris BUMN agar mengundurkan diri, setelah bergabung atau masuk dalam tim sukses Capres-Cawapres pada pemilu 2024.