Makna di Balik Pengurangan Jumlah Waktu Sholat saat Peristiwa Isra Mir'raj
Jum'at 17 Februari 2023 18:03 WIB
KETIKA peristiwa Isra Mir'raj, salah satu momen penting adalah ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala bersedia mengurangi jumlah sholat dari 50 menjadi 5 waktu. Ini sebagai tanda kebaikan tidak terhingga dari Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-nya di muka bumi.
BACA JUGA: 5 Pemain yang Pindah Negara Jelang Piala Dunia U-20 2023
Isra Mi'raj sendiri diketahui berisi peristiwa perjalanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menembus tujuh lapisan langit hingga Sidratul Muntaha. Ketika itu Rasulullah atas saran Nabi Musa Alaihissallam meminta keringanan terkait jumlah sholat untuk umatnya.
Dikutip dari kanal YouTube Calon Ulama, Ustadz Dr Khalid Basalamah Lc MA menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memang memberikan kelebihan tersendiri untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam. Namun, peristiwa pengurangan jumlah sholat itu tidak bisa disebut sebagai tawar-menawar dengan Allah Subhanahu wa ta'ala.
BACA JUGA: Ustadz Abdul Somad Ungkap 4 Pesan Tersembunyi dari Peristiwa Isra Mi'raj
Pasalnya, peristiwa itu sama saja seperti seorang Muslim ketika meminta tambahan rezeki atau minta diselamatkan dari penyakit. Di mana seorang hamba tengah membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala, sehingga hal ini tidak termasuk proses tawar-menawar.
"Bukan tawar-menawar itu. Allah sangat mulia dan tinggi dengan itu, tidak membutuhkan tentunya. Tapi kita karena butuh, kita meminta," tegas Ustadz Khalid Basalamah dalam tayangan video tersebut.
Dia membenarkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bolak-balik meminta waktu sholat diringankan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas saran Nabi Musa Alaihissallam. Akan tetapi, perkaranya bukan tawar-menawar dengan Allah Ta'ala, melainkan karena Rasulullah merasa kasihan dengan umatnya.
Selengkapnya simak infografis okezone ya!
LIHAT JUGA: Vonis Terdakwa Pembunuhan Brigadir J
BACA JUGA: 5 Pemain yang Pindah Negara Jelang Piala Dunia U-20 2023
Isra Mi'raj sendiri diketahui berisi peristiwa perjalanan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menembus tujuh lapisan langit hingga Sidratul Muntaha. Ketika itu Rasulullah atas saran Nabi Musa Alaihissallam meminta keringanan terkait jumlah sholat untuk umatnya.
Dikutip dari kanal YouTube Calon Ulama, Ustadz Dr Khalid Basalamah Lc MA menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memang memberikan kelebihan tersendiri untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam. Namun, peristiwa pengurangan jumlah sholat itu tidak bisa disebut sebagai tawar-menawar dengan Allah Subhanahu wa ta'ala.
BACA JUGA: Ustadz Abdul Somad Ungkap 4 Pesan Tersembunyi dari Peristiwa Isra Mi'raj
Pasalnya, peristiwa itu sama saja seperti seorang Muslim ketika meminta tambahan rezeki atau minta diselamatkan dari penyakit. Di mana seorang hamba tengah membutuhkan pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala, sehingga hal ini tidak termasuk proses tawar-menawar.
"Bukan tawar-menawar itu. Allah sangat mulia dan tinggi dengan itu, tidak membutuhkan tentunya. Tapi kita karena butuh, kita meminta," tegas Ustadz Khalid Basalamah dalam tayangan video tersebut.
Dia membenarkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bolak-balik meminta waktu sholat diringankan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas saran Nabi Musa Alaihissallam. Akan tetapi, perkaranya bukan tawar-menawar dengan Allah Ta'ala, melainkan karena Rasulullah merasa kasihan dengan umatnya.
Selengkapnya simak infografis okezone ya!
LIHAT JUGA: Vonis Terdakwa Pembunuhan Brigadir J